Mengenal Teks Editor Visual Studio Code.

Mengenal Teks Editor Visual Studio Code.

Size
Price:

Baca selengkapnya

 


Nah gais, kali ini saya ingin membahas Teks Editor yang ga asing bagi kalian para pegiat IT nih, apa lagi kalau bukan Visual Studio Code (VSCode), yuk simak materi dibawah ini.

Visual Studio Code atau VS Code adalah teks editor open-source berbasis Electron yang diracik oleh Microsoft.

Saya sering melihat foto-foto programmer yang saya ikuti di instagram menggunakan VS Code.

Jadi penasaran dan ingin mencobanya…

Beberapa minggu ini, saya sudah mencobanya…dan ingin menulis sedikit review tentangnya.

Pertama saya akan membahas cara instalasinya, kemudian performa, pengenalan antarmuka, review beberapa fitur, dukungan bahasa, rekomendasi extension, dan ditutup dengan permasalahan yang saya temukan.

Performa VS Code di Linux

Sejauh ini, saya merasakan VS Code cukup ringan. Hanya memakan memori sekitar +200MB.

Seperti yang terpantau pada Sistem Monitor berikut ini:

 

Sebelumnya saya menggunakan Atom.

Atom kadang ngelag dan cukup lama dibuka.

Atom dan VS Code, sama-sama dibuat dari Electron, tapi VS Code lebih ringan dibandingkan Atom.

 

Mengenal Antarmuka VS Code

Tampilan VS Code sama seperti teks editor pada umumnya: ada tempat menulis kode, sidebar, menubar, dan beberapa ikon untuk membuka tool tertentu.

Kalau menurut saya, VS Code lebih mirip dengan Sublime, karena ada Mini Map di sampingnya.

Tema

VS Code menyediakan beberapa tema…

Kita bisa menggantinya dengan klik pada ikon gear di pojok kanan bawah, kemudian memilih Color Theme.

Font

Font bawaan VS Code menggunakan Droid Sans Mono. Font ini biasanya digunakan pada android.

Kita juga bisa menggantinya sesuai selera di pengaturan.

Fitur-Fitur yang Saya Sukai

Ada beberapa Fitur yang saya suka dari VS Code

1. Terintegrasi dengan Git

Di bagian samping, terdapat ikon “branch”. Ikon tersebut untuk membuka Git.

Bila poryek kita sudah menggunakan Git, maka VS Code akan mencatat semua perubahan dilakukan di sana.


Kita bisa melihat perbedaan perubahannya (git diff), melakukan commitpush ke repositori remote, dan sebagainya.

Baca juga: Cara Menggunakan Git pada VS Code

2. Ada Terminal di dalamnya

VS Code menyediakan terminal yang bisa dibuka kapan saja dengan tombol Ctrl+`.

Terminal sangat berguna jika kita bekerja dengan CLI.

Saya sering menggunakan Terminal untuk menjalankan server dan mengompilasi beberapa kode.

Biasanya saya buka terminal dan teks editor secara terpisah.

Tapi, karena sudah disediakan di dalam teks editor…terminal (eksternal) tidak lagi saya buka.

3. Mini Map

Mini Map adalah tampilan kecil di samping kanan yang memetakan semua kode.

Mini Map sangat berguna untuk pindah-pindah (scroll) dengan cepat.

4. Split

Split adalah fitur untuk memecah editor menjadi beberapa bagian.

Fitur ini sering saya gunakan saat bekerja dengan banyak file.

Untuk memecah editor, kita bisa tekan tombol Ctrl+\ atau klik ikon split di pojok kanan atas editor.

5. Autocomplete

Sebagian besar teks editor memiliki autocomplete.

VS Code menyediakan autocomplete yang bisa kita akses dengan menekan tombol Ctrl+Spasi.

Berikut ini contoh autocomplete ketika ngoding CSS.

Dukungan Bahasa

VS Code dapat digunakan untuk ngoding berbagai macam bahasa. Seperti: C, C++, C#, CSS, Dockerfile, Go, HTMLJavaScript, JSON, Java, Less, Markdown, PHPPython, Sass, T-SQL, TypeScript, dan masih banyak lagi.

Bila bahasa yang kamu gunakan belum ada, coba cari di Marketplace VS Code.


Penulis : Ahmad Muhardian

Sumber : https://www.petanikode.com/text-editor-vscode/ 

 


0 Reviews

Contact form

Nama

Email *

Pesan *